top of page
purgatory_5c2936ef03ec7_edited.jpg

Misa Gregorian

Misa Pertolongan bagi Jiwa yang Meninggal

Sudah sejak zaman dahulu Gereja menghargai peringatan akan orang-orang yang meninggal dan membawakan doa serta kurban terutama kurban Ekaristi untuk mereka, agar mereka disucikan dan dapat memandang Allah dalam kebahagiaan. Gereja juga menganjurkan amal, indulgensi, dan karya penitensi demi orang-orang mati. (Katekismus Gereja Katolik 1032). 

Oleh karena itu Kurban Misa sebagai bentuk persembahan dan doa yang tertinggi memiliki kekuatan yang besar dalam menolong jiwa-jiwa yang meninggal, maka mempersembahkan rangkaian misa dalam Misa Gregorian akan sangat membantu mereka.

​

Penjelasan tentang Misa Gregorian dapat dibaca dilink berikut:

​

Misa Gregorian: Welcome
Misa Gregorian: Blog2 Custom Feed

Misa Gregorian

Merupakan rangkaian misa kudus yang dikurbankan selama 30 hari berturut-turut dengan satu intensi yaitu agar arwah yang didoakan segera dibebaskan dari api penyucian dan dihantarkan ke surga oleh kemurahan dan belas kasih Allah.

Berikut persyaratan perayaan Misa Gregorian berdasarkan informasi dari Kongregasi Suci untuk Indulgensi (15 Maret 1884; 24 Agustus 1888; 13 Januari 1889 dan Benedict XIV, inst. 34, No. 22):

Silahkan klik link di bawah ini untuk informasi dan permohonan Misa Gregorian

Dikurbankan bagi keselamatan jiwa yang meninggal

Misa Gregorian hanya dapat dikurbankan bagi arwah. Tidak dapat dikurbankan untuk orang yang masih hidup.

white%20tombstone%20selective%20focus%20photography_edited.jpg
Back%20to%20school%20with%20a%20bullet%20journal_edited.jpg

Rangkaian Misa

Merupakan rangkaian 30 kali kurban misa yang dirayakan selama 30 hari berturut-turut.

Diusahakan rangkaian misa ini tidak terputus maka jika Imam yang bertugas berhalangan maka misa dapat dilakukan / digantikan oleh Imam yang lain.

Intensi Misa

Setiap misa hanya memiliki satu intensi yaitu mendoakan keselamatan bagi satu nama jiwa yang sudah meninggal. Artinya dalam misa tidak ada intensi lain baik intensi untuk keperluan keluarga (ulang tahun, kesembuhan dari sakit, dll) atau pun intensi untuk arwah yang lain.

Image by Martin Jernberg
priest%20lifting%20goblet%20while%20standing%20beside%20table_edited.jpg

Imam

Rangkaian misa dapat dirayakan oleh beberapa Imam yang berbeda. Artinya satu rangkaian misa gregorian dapat dipersembahkan oleh beberapa imam secara bergantian hingga rangkaian misa selama 30 hari berturut-turut selesai dilakukan.

Altar

Rangkaian misa dapat dikurbankan di beberapa altar yang berbeda (tidak harus dikurbankan di satu altar / gereja tertentu saja). Sehingga para Imam dapat mempersembahkan rangkaian misa dari gereja / tempat tugasnya masing-masing.

Image by Greg Willson
Hafnerberg_-_Kreuzaltar_2.jpg
Informasi Penting Lainnya

Berikut adalah hal-hal yang sering ditanyakan sehubungan dengan Misa Gregorian.

Silahkan baca jawaban pertanyaan ini di sini

Dari mana asal kebiasaan Misa Gregorian?

Kebiasaan melaksanakan Misa Gregorian bermula pada zaman Paus St. Gregorius Agung (590-604) yang melaksanakan rangkaian misa ini bagi Justus, seorang rahib di biaranya. Rahib tersebut tidak mematuhi kaul kemiskinannya dengan baik sehingga setelah meninggal harus menjalani api penyucian.  Atas perintah St. Gregorius, dilakukan 30 kurban misa setiap hari dengan intensi untuk keselamatan jiwanya. Berkat kurban misa tersebut, Justus dibebaskan dari api penyucian pada hari terakhir perayaan misa.  Karena peristiwa tersebut rangkaian kurban misa selama 30 hari berturut-turut untuk seseorang yang telah meninggal disebut Misa Gregorian karena dilakukan pertama kali atas perintah St. Gregorius Agung dan praktek kemudian menyebar luas di kalangan umat beriman.

Mengapa saya belum pernah mendengar tentang Misa Gregorian?

Pelaksanaan misa Gregorian bagi orang yang meninggal menjadi populer pada zaman Paus St. Gregorius Agung (590-604).  Kebiasaan yang tersebar di seluruh Eropa dan berbagai Ordo Religius ini memudar setelah muncul aliran Reformasi Protestan yang tidak mempercayai adanya api penyucian. Selain itu syarat pelaksanaan kebiasaan suci ini juga tidak mudah yaitu kurban misa harus dilakukan dalam satu rangkaian berupa satu misa setiap hari selama 30 hari berturut-turut dengan satu intensi saja untuk setiap misa yaitu mendoakan keselamatan jiwa satu orang meninggal. Kebiasaan ini semakin sulit dilakukan di daerah dimana seorang imam melayani jumlah umat yang sangat banyak seperti di kota-kota besar. Hal-hal tersebut menyebabkan Misa Gregorian tidak terlalu dikenal. 
Tetapi kasih umat Katolik pada jiwa-jiwa suci (jiwa-jiwa di api penyucian) perlahan-lahan menghidupkan kembali kebiasaan suci ini.  Di berbagai negara, muncul institusi dan kelompok religius yang membantu umat beriman melaksanakan Misa Gregorian.  Dan di Indonesia, Kelompok Manete In Me berusaha mengenalkan kebiasaan suci Misa Gregorian ini serta membantu umat beriman untuk melakukannya untuk menolong jiwa-jiwa di api penyucian.

Apakah misa ini disetujui oleh Hirarki Gereja Katolik?

Misa Gregorian diawali oleh Paus St. Gregorius Agung yang adalah bagian dari hirarki gereja saat itu. Selanjutnya Gereja juga telah menyetujui kebiasan suci ini dengan menyatakan : "Persembahan Misa Gregorian memiliki kemampuan khusus untuk memperoleh pembebasan lebih cepat dari Allah bagi jiwa yang menderita dan hal ini merupakan suatu kepercayaan yang suci dan benar dari orang-orang beriman." (Kongregasi Suci untuk Indulgensi 15 Maret 1884; 24 Augustus 1888; 14 Januari1889)

Apakah Misa Gregorian harus berbentuk Misa Requiem dan berbahasa Latin?

Misa Gregorian tidak harus dirayakan dalam bentuk Misa Requiem atau pun menggunakan bahasa Latin. Pada dasarnya Misa Gregorian adalah kurban misa kudus sama seperti misa kudus harian hanya misa ini memiliki satu intensi saja yaitu keselamatan jiwa satu orang yang meninggal dan dilakukan selama 30 hari berturut-turut.

Dapatkan intensi Misa Gregorian digabungkan dengan intensi kematian anggota keluarga yang lain?

Tidak, karena masing-masing misa dalam rangkaian Misa Gregorian harus dipersembahkan dengan satu intensi yaitu untuk keselamatan jiwa satu orang yang meninggal.

Apakah rangkaian Misa Gregorian harus dilakukan selama 30 hari berturut-turut tanpa terputus?

Rangkaian Misa Gregorian sedapat mungkin dilakukan selama 30 hari berturut-turut. Jika Imam yang menyelenggarakan rangkaian misa berhalangan maka ia dapat meminta rekan Imam yang lain untuk melakukan misa dengan intensi keselamatan jiwa yang didoakan pada hari tersebut.  Namun jika misa tidak dapat dilakukan karena halangan yang masuk akal (contoh. : sakit) dan tidak ada imam penganti maka perayaan rangkaian misa dapat dilanjutkan segera setelah imam yang bersangkutan dapat bertugas kembali.

Jika rangkaian perayaan Misa Gregorian terputus, apakah Imam harus mengulang kembali rangkaian perayaan misa dari awal?

Berdasarkan Congregation of Divine Worship (CDW) 24 Februari 1967, jika seorang imam yang sudah menyanggupi untuk melakukan rangkaian Misa Gregorian berhalangan melakukannya pada hari tertentu (misalnya karena sakit atau penyebab lain yang dapat masuk akal: seperti pemakaman atau pernikahan) dan tidak mendapatkan imam pengganti sehingga perayaan rangkaian Misa Gregorian terputus maka imam dapat melanjutkannya segera setelah ia dapat bertugas kembali tanpa harus mengulangi atau memulai kembali rangkaian Misa Gregorian dari awal.

Dapatkah rangkaian Misa Gregorian dirayakan untuk orang yang sudah lama meninggal?

Misa Gregorian tetap bisa dirayakan untuk orang yang sudah lama meninggal karena pada dasarnya rangkaian misa ini bertujuan agar jiwa yang didoakan segera bersatu dengan Allah di surga. Semakin cepat Misa Gregorian dirayakan untuk satu jiwa tentunya semakin baik meskipun kekuatan kurban Misa Gregorian sebagai permohonan kemurahan dan belas kasih Allah untuk membebaskan jiwa yang didoakan tidak akan berkurang dengan lamanya jeda waktu antara perayaan Misa Gregorian dan kematian jiwa yang didoakan.

Bagaimana jika jiwa orang yang kita doakan sudah tidak berada di api penyucian tetapi sudah berada di surga?

Silahkan baca jawaban pertanyaan ini di sini.

Apakah Misa Gregorian bisa dilakukan untuk orang yang masih hidup?

Misa Gregorian hanya bisa dirayakan bagi orang yang sudah meninggal.  Namun Anda bisa memohon agar Misa Gregorian dirayakan untuk Anda setelah Anda meninggal dengan berpesan / mewasiatkan pada ahli waris Anda atau bisa juga dengan langsung memesan Misa Gregorian pada kelompok yang menyelenggarakannya.

Dapatkah saya memohon Misa Gregorian untuk dikurbankan bagi saya setelah saya meninggal melalui Kelompok Manete In Me?

Ya, Anda dapat menghubungi kami untuk merencanakan perayaan Misa Gregorian bagi Anda.

Bagaimana Kelompok Manete In Me membantu pelaksanaan rangkaian Misa Gregorian?

Kelompok Manete In Me membantu pelaksanaan Misa Gregorian dengan menerima permohonan misa dari umat dan menjadwalkan pelaksanaannya dengan imam-imam yang berafliasi dengan kelompok kami terutama mereka yang sedang studi, bertugas di seminari, bertugas di daerah sulit atau yang sudah memasuki masa pensiun.  Dengan menyelenggarakan Misa Gregorian melalui kami, Anda secara langsung telah membantu imam-imam tersebut dengan stipendium Anda. 
Kami membantu para imam dan memastikan Misa Gregorian dilakukan sesuai permintaan dan diselesaikan sesuai jadwal dengan membantu mencarikan imam penganti jika imam yang sudah menyanggupi berhalangan serta mendukung dalam hal-hal administratif lainnya.

Permohonan Misa Gregorian

Saya tertarik untuk mengadakan Misa Gregorian, mohon kirimkan informasi lebih lanjut tentang penyelenggaraannya.

Terima kasih sudah menghubungi kami !

This%20is%20my%20brother%2C%20Father%20Michael%20Applegate%2C%20at%20his%20first%20Mass._edited.jpg

Mengapa perlu mendoakan orang yang sudah meninggal?

Silahkan baca jawaban pertanyaan ini di sini.

​

Jika orang yang meninggal sudah menerima sakramen tobat dan sakramen minyak suci, apakah masih perlu didoakan? Bukankah dosa mereka sudah diampuni?

Misa Gregorian: Price Quote
bottom of page